Pukul 14:00 hari Sabtu tanggal 23-Mei-2009 mobil dipanasin, semua sudah siap dan langsung menuju ke Festival Jajanan Bango di Senayan. Di hari itu dibela-belain gak masak cuma pengin makan makanan khas daerah...... Perjalanan lancar aman sentosa sampai di senayan.
Parkir sudah dapat dan.... bayar lagi Rp. 5.000 didalam "gile mahal bener..." biasanya sih free, tapi ya udahlah yang penting bisa makan.
Hunting makanan dimulai...... satu persatu dilihatin. Semua makanan kelihatannya enak-enak. Capek juga lihat-lihat. Diputuskan akhirnya stand pertama adalah Rujak Cingur Suroboyo dan istri saya beli es dawet dan es cream Ragusa buat Galih. Antri panjang.... dan ada yang unik dari rujak cingur ini yaitu cobek-nya yang raksasa dan kelihatannya terbuat dari batu utuh.... dan yang surprise lagi adalah soal harganya yang mantap..... yaitu Rp. 25.000,-/porsi kecil. "...edan, gara-gara pengin rujak cingur keluar 25.000 padahal di Surabaya dengan harga segitu bisa dapat 2 porsi besar"
Nyoba juga rujak buah gratis dari stan kecap Bango tapi ternyata rasanya... maaf ya biasa aja gak ada yang aneh. Beberapa buah di-iris lalu ada sambel kecap..... biasa not spectacular...
Jalan lagi sambil beli Nutrisari dan teh kotak. Keliling-keliling aja sambil bingung mau beli apa soalnya semua memang menarik untuk disantap. Dari duduk terus jalan lagi.... duduk lagi jalan lagi.... ya begitu aja.... soalnya bingung banget.
Dari beberapa stand yang ada, ada yang ramai dan ada yang sepi/kurang pengunjung.
Dari beberapa stand yang ada, ada yang ramai dan ada yang sepi/kurang pengunjung.
Ada ciri khas dari stand yang rame yaitu pasti unik dan beda. Biasanya soal proses pembuatan yang diliatin atau karena sudah punya nama dan punya beberapa testimoni dari konsumen artis seperti Ayam Bakar Mas Mono yang panjang antriannya.
Kalau stand yang sepi ini disebabkan karena soal display dan kemasan produk, seperti jualan sea food dengan cara yang biasa dilakukan sewaktu jualan sehari-hari, tata letak makanan yang tidak menarik, kemasan makanan biasa.
Ada salah satu stand yang membuat saya tertarik yaitu stand jualan tahu petis. Yang antri panjang banget, proses pembuatan diliatin dan saya terus terang penasaran banget. Sempat beberapa kali di lewatin tapi akhirnya.... "ya udah antri aja, penasaran...."
eehhh... pas giliran antri dibilangin "....tahu-nya sudah habis dan sedang di ambil lagi... " luar biasa...... orang jualan tahu aja sampai bisa bikin pembeli-nya antri....
Di lokasi strategis saya lihat ada stand khusus Kecap Bango. Di jelasin disini mulai dari cara pemilihan kedelai hitam, proses sampai akhirnya jadi kecap. Menurut saya ini promosi yang tepat untuk lebih mengenalkan produk kecap Bango ke konsumen. Untuk bisa masuk ke dalam ada syarat-nya yaitu harus membeli produk kecap Bango dan baru boleh masuk.
Sebetulnya di FJB ini makanan-nya enak-enak cuma yang jadi masalah buat saya itu adalah harganya yang mahal dan porsinya sedikit. Kalau soal harga mungkin sama dengan yang di pasaran cuma porsinya dikurangi. Saya pernah beli nasi goreng kambing Kebon Sirih "seperti foto di atas...". Nasinya enak banget dan kalau beli di sana dapat porsi yang bisa membuat kenyang cuma sewaktu saya beli di sini porsinya sediiikit banget dan harganya mahal Rp. 19.000,-...... cape dech
Saya biasanya kalau melihat situasi seperti itu pasti selalu muncul ide dan selalu merangkai mimpi. Waktu itu saya bermimpi untuk bisa mengadakan acara TDA Bekasi di GOR Bekasi dengan gratis.... di acara FJB ini saya sudah menemukan bentuk yang tepat untuk acara TDA yang bisa diadakan di GOR Bekasi. Acaranya bisa dibuat mirip seperti ini.
Dalam bayangan saya.... stand-stand yang ada itu semua adalah stand dari member TDA dan juga dari partisipan luar. Dipasang beberapa hot spot buat foto kenang-kenangan bahwa sudah pernah ke situ.
Ada sebuah tempat yang bisa dijadikan sebagai markas TDA untuk mengenalkan TDA Bekasi dan TDA secara keseluruhan. Kalau dalam acara FJB ini disebut Kampung Bango dan di TDA nanti bisa diberi nama yang unik misal Sumber Bisnis TDA, Pusat Wirausaha TDA, Tempat cuci otak TDA atau yang lainnya.
Biar acaranya ramai dan meriah, maka perlu dibuat panggung pentas musik dan musiknya itu nonstop dari mulai buka sampai tutup. Kalau di FJB ini, panggung tersebar di beberapa titik karena memang lokasinya yang luas. Nah.... kalau urusan main band ini saya yang paling seneng, minimal saya bisa ikutan main biar cepet-cepet menghabiskan 10.000 jam terbang.
Saya yakin TDA Bekasi bisa membuat acara meriah seperti ini. Dari hasil pembicaraan dengan Radio Gaya 93.6FM, mereka bersedia support dan siap membawa sponsor-nya untuk memeriahkan acara pasar TDA yang di agendakan sesuai dengan schedule Raker TDA Bekasi.
Kalau kita bisa mengajak kerjasama dengan beberapa instansi dan mereka bisa mengerahkan sponsornya untuk memeriahkan acara kita, maka tugas kita tinggal mematengkan program dan mencari Event Organizer "EO" yang berpengalaman mengadakan acara seperti ini. Atau kalau mau gampang-gampangan, kita kontak aja ke Bangomania yang ada lalu kita tanya siapa EO yang ngadain lalu kita ajak kerjasama untuk mengadakan acara semacam ini. Kita nggak perlu ngurusin acara ini secara langsung biar diserahkan saja sama ahlinya.
Satu lagi yang bisa membuat ramai acara yaitu harus di datangkan public figure yang terkenal. Di acara ini, anak istri saya foto sama artis terkenal.... ramai sekali stand-nya dan penjualan ada juga di stand tersebut...... coba tebak siapa nama artisnya....?????
Sekali lagi saya yakin TDA Bekasi bisa membuat acara yang heboh.... yang bisa mendatangkan keuntungan materi dan bisa mengajak masyarakat luas agar bisa berpola pikir sebagai enterpreneur yang bisa menebar rahmat.
No comments:
Post a Comment