Sunday, March 22, 2009

Surevy Beras [lagi]

Hari Minggu ini kembali kami survey harga beras. Rencananya mencari alternatif lain dibanding alternatif minggu lalu. Beberapa tempatpun kita sasar.

Yang pertama adalah ke pasar Lemah Abang. Kita datangi grosir terbesar disitu dan kita diskusi masalah harga dan jenis beras yang dapat dipasok.


Sebelum ke pasar, kita sempat mampir ke pembukaan toko salah satu anggota UB CiMarT, CITOYS. Itu adalah sebuah toko mainan anak-anak yang didirikan karena padatnya penduduk di perumahan Graha asri.


Tadinya sih mau menculik salah satu anggota untuk ikut acara survey ini, tetapi melihat situasi dan kondisi, maka kita putuskan berangkat bertiga saja.




Setelah puas berdiskusi dengan penjual beras di Pasar Lemah Abang, perjalanan dilanjutkan ke penggilingan kecil dengan kapasitas 4 ton per hari.




Disini kita bisa mendapat beras dengan harga menengah dan bisa diangkut dengan mobil kecil saja, kecuali kalau peminat untuk beras dengan harga menengah ini porsinya nanti ternyata besar.

Selesai diskusi, kita diajak sholat di Masjid yang ada di depan rumah dan pulangnya diberi oleh-oleh sekotak telur asin "khusus".

Alhamdulillah, minggu ini survey benar-benar penuh dengan makanan dan minuman. Pak Ceppi telah membawa dua kotak makanan ringan yang cukup berat, karena penuh dengan bahan yang bergizi tinggi.

Sangat berbeda dengan minggu lalu yang kelupaan belum makan siang dan tidak ada warung yang cocok di jalan.

Berdasar info dari mas Cahyo, kamipun melanjutkan survey dan meluncur ke tempat yang ditunjukkannya.

Akhirnya ketemu dengan orang yang dicari dan dilanjutkan dengan pergi ke tempat penggilingan yang cukup besar.



Sistem yang dipakai adalah dengan sistem "oven" dengan kapasitas produksi 30 ton per hari. Disini ditemukan beras kualitas tinggi dan harga yang cukup tinggi.

Kelihatannya ini cocok untuk dikonsumsi oleh pembeli yang ingin beras dengan kualitas tinggi. kitapun mengambil contoh 25 kg beras jenis baik ini untuk dipakai sebagai contoh.

Tak terasa waktu sudah sore dan kitapun cepat-cepat pulang, karena anak istri sudah menanti di rumah. Semua makanan sudah kita habiskan tinggal sampah saja yang masih ada di mobil pak Direktur.

Sampai di rumah aku mencoba mengambil hikmah dari survey hari ini :

  1. Perlu beberapa jenis mutu beras agar semua pembeli dapat dilayani, selanjutnya beras yang lebih banyak dikonsumsi yang akan diperbanyak pasokannya.
  2. Perlu kerja keras lagi untuk menjadikan beras dengan kantong 50 kg menjadi kantong 5, 10 dan 20 kg. Kemudian dilihat, ukuran yang mana yang paling disukai oleh pembeli.
  3. Semangat persaudaraan sesama muslim terasa sekali menimbulkan sinergi di antara kita. Yang baru dikenalpun sudah langsung membantu kita dengan segala daya upayanya, tanpa sedikitpun mengharap sesuatu dari kita, bahkan mereka memberi "sesuatu" pada kita.

Akhirnya ucapan terima kasih buat semua pihak yang telah mensukseskan survey beras kedua ini. Semoga menjadi amalan yang baik buat mereka.
Amin.

Saat ini langkah kita sudah jelas terpampang di depan kita. Bekerja dengan cara menjual sembako [beras] sebagus mungkin, semurah mungkin dan sememuaskan mungkin dan tetap mendapat UNTUNG.

Keuntungan dunia itu semoga dapat membuat kita makin bersyukur pada nikmat Tuhan dan dapat membuat kita lebih banyak beramal.
Amin.