Saturday, May 9, 2009

Caraku Menulis Blog [1]

MENULIS & TERUSLAH MENULIS

Permintaan kawan-kawan yang bertubi-tubi padaku membuatku berpikir, apa salahnya aku mengikuti permintaan kawan-kawanku, toh aku bisa melakukan permintaan kawanku dan kawanku -semoga- terpuaskan keinginannya. Bukankah ini salah satu EPOS?

Epos adalah bila kita mau dan mampu memuaskan teman-teman kita, maka insya Allah, kitapun akan dipuaskan oleh Tuhan.

Wouw... enak bener ya dalil Epos itu.

Permintaan teman-teman padaku adalah bagaimana caranya menulis blog dengan cara yang paling mudah dan apa saja kiat-kiatnya agar blog kita jadi blog pilihan.

Pertanyaan yang ringkas dan padat, jawabannya juga sangat ringkas dan padat, yaitu mulailah menulis tentang apa saja yang terlintas di kepala kita dan tulislah sekarang juga !

Menulislah seperti air mengalir. Jangan biarkan ide kita terhenti atau tangan kita terpaku, teruslah mengalirkan ide dan biarkan tangan menuangkannya di atas tuts keyboard.

Jangan pernah memperdulikan kesalahan ketik ataupun hal-hal lain yang dapat mengganggu irama ketikan jari kita.

Menulis dan teruslah menulis, maka akhirnya akan kita jumpai suatu tulisan yang lahir karena ide spontan kita.

Nah, setelah ide kita habis atau kita anggap tulisan kita sudah mampu menerima tuangan ide kita, maka berhentilah dan mulailah membaca tulisan kita dengan perlahan.

Saat periksa ulang ini kadang-kadang muncul ide lain dan itulah saatnya kita mempercantik tulisan kita. Disini bisa terjadi penambahan ataupun pengurangan kalimat, karena setelah kita baca ulang ternyata ada yang lebih indah dari ide awal kita.

Silahkan dirapikan lagi agar lebih enak dibaca dan lebih mencerminkan apa yang ada dalam hati kita.

Begitulah yang harus kita lakukan saat demi saat. Jangan pernah punya pikiran lain selain menulis. Artinya kita tetap boleh mikir AnIs [anak istri] ataupun AnSum [anak dan suami] tetapi kita tidak perlu memikirkan kapan blog kita akan menjadi terkenal.

Banyak penulis pemula yang berpikiran untuk mendapat uang dari blog mereka dan merekapun mendandani blog mereka dengan hal-hal yang mampu mendatangkan uang.

Itu hak mereka dan bukan kesalahan, tetapi kalau ingin menjadi blogger sejati, maka sebaiknya lupakan pikiran untuk mencari uang lewat blog ataupun selalu memikirkan bagaimana caranya blog kita menjadi blog pilihan.

Lupakan semua itu.

Tujuan blogger adalah menulis apa yang ada di hati mereka.

Tujuan blogger adalah melakukan "sharing" terhadap apa yang mereka miliki agar dapat bermanfaat bagi lingkungannya [dan tunggulah berlakunya hukum EPOS]

Akhirnya nanti akan terbukti bahwa semua yang tidak kita pikirkan itu akan datang dengan sendirinya.

Masalahnya adalah bagaimana kalau ternyata kita tidak punya ide atau tulisan kita macet di tengah jalan?

Nah, kalau masalahnya itu, maka judul tulisanpun harus diganti. Kita tunggu tulisan selanjutnya, yaitu Menulis Blog Saat Kehabisan Ide.

'''''
'''
'

Quality Control di CIMaRt

Perjalanan yang lumayan melelahkan akhirnya selesai juga di hari Sabtu sore ini. Dimulai dari naik angkot mandala ke Pekan Baru Riau pada hari Senin dan diakhiri dengan Angkot Garuda dari Yogya ke Jakarta pada Sabtu sore ini.

Aku langsung meluncur ke Cimart untuk mengecek isue yang beredar bahwa ada kutu di beras yang dijual cimart.

Disana kulihat dua orang pegawai di toko CiMArt sedang melakukan "Quality Control" terhadap beras yang diisukan mengandung kutu. Menurut laporan mereka, tidak ada kutu yang ditemukan, tetapi mereka tetap waspada karena begitu ada kutu beneran, maka pelanggan akan berpikir dua kali sebelum beli beras di Cimart.

Setelah puas bercengkerama sambil beli beberapa kebutuhan rumah, akupun meluncur ke PET CORNER untuk beli makanan kucing persia. Sun Diet !

Andai di CimaRt ada makanan kucing pasti kubeli disana, sayangnya belum ada peminat yang lain, jadi belum menjadi prioritas toko CimArt.

Sampai di rumah, kuajak anak-anakku untuk masak, karena ibunya sedang pergi ke Surabaya untuk melakukan terapi berbagi sehat energi kalung biofir.

Seperti biasa, suasana selalu heboh kalau kami masak bersama. Alhamdulillah, hasilnya cukup memuaskan. Tinggal satu piring yang tersisa di panci. He..he..he.. tadi kebanyakan sih memasukkan material yang dimasak.

Inilah masak makan malam yang murah meriah.

Uang memang bisa berbuat banyak tetapi kebahagiaan tetap tidak dapat dibeli dengan uang, kebahagiaan hanya dapat kita cari di diri kita sendiri. Jadi lebih mudah mencari kebahagiaan dibanding mencari uang.

Benarkah itu?

Hanya hati anda yang bisa menjawabnya.