Monday, May 4, 2009

Marketing vs Produksi

Beberapa tahun lalu, Indosat memasarkan jaringan CDMA di Surabaya.

Sang Jagoanpun akhirnya menarik banyak peminat dan bagian pemasaran mendapat berkah karena targetnya terlampaui.

Yang terjadi di lapangan rupanya tidak seperti yang diharapkan. Para pelanggan yang tadinyha sangat puas dengan kualitas layanan CDMA Indosat, lama-lama mulai mengeluh.

Kualitas jaringan terus menurun dan kadang bahkan tiba-tiba putus tanpa sebab.

Dari berbagai isue yang beredar, penyebab turunnya kualitas layanan adalah terlalu banyaknya pengguna jaringan pada saat yang bersamaan.

Hal ini terjadi karena bagian pelayanan jaringan belum siap menambah jaringan baru, sementara pelanggan terus bertambah dengan pertumbuhan yang sangat signifikan.

Inilah pencerminan dari kurang "link"-nya bagian pemasaran dengan bagian produksi.

Belajar dari pengalaman ini, maka Indosat Broom sudah mulai langka dicari. Penyebabnya jelas, jaringan brrom sudah penuh dengan pelanggan, seperti juga jaringan unlimited telkomsel yang 100 ribuan per bulan.

Pelanggan Indonesia memang masih cari yang termurah dari yang murah dan bagian pemasaran harus pandai mengatur iramanya agar bagian produksi bisa mengikuti pertumbuhan jaringan yang diinginkan.

Kuncinya adalah adanya "link" yang selalu terpelihara antara bagian pemasaran dan bagian produksi. Tidak ada yang perlu dijagokan, keduanya punya nadil yang sama besar untuk memberi kontribusi laba.

Bagian Pemasaran yang berlari terlalu kencang tentu akan membuat bagian produksi kelabakan dan ujung-unjungnya pelanggan akan kecewa dengan kualitas jaringan, sebaliknya juga kalau bagian pemasaran tertinggal jauh akan sia-sialah jaringan yang sudah dibuat oleh bagian produksi.

So.....?
Selama bersinergi !