Ada hal sepele yang disampaikan pak Dirut padaku ketika dia tanya tentang biaya survey.
"Gak usah pak. Gak papa", jawabku. Maksudnya gak usah bayar padaku. Soalnya aku sendiri yang menawarkan untuk pakai mobilku, menjadi sopir para surveyor UB.CiMarT.
"Bukan begitu pak. Ini masalah bisnis", kata pak Dirut pendek.
Kalau diteruskan, mungkin begini lanjutannya,"Semua masalah uang harus dituntaskan. Sehingga ketahuan dimana ruginya atau dimana untungnya. Jangan sampai terlihat untung ternyata karena banyak bantuan, sehingga catatan keuangan yang ada jadi tidak jernih. Bila dijalankan di tempat lain, hasilnya akan berubah".
Begitu mungkin kalau diteruskan.
Akupun meluncur ke POM Bensin dan beli bensin 10 liter, sambil mikir panjang ucapan pendek pak Dirut.
Hmmm... begtu rupanya cara pak Dirut menjalankan bisnisnya. Mirip benar dengan Om BoeN, kawan bapakku yang berdarah Chinese.
Kalau masalah bisnis, maka uang serupiahpun dia hitung dengan teliti. Beda dengan ketika dia mengelola uang untuk urusan non bisnis. Berapapun uang yang dikeluarkan tidak akan dihitung olehnya.
Mungkin dihitung ketika dia sendirian di rumah.
Satu pelajaran lagi kudapat di UB.CIMarT ini.
No comments:
Post a Comment