Demikian sebuah kalimat yang menggetarkan nurani dari seorang anggota Grup Indonesia Unite di Facebook. Ini adalah sebuah grup online yang menyikapi peristiwa pengeboman yang terjadi kemarin di Hotel Ritz Carlton dan JW Marriot Mega Kuningan. Dengan slogan khusus "Don't Let them beat us, United we stand!" grup ini memberikan pesan dan inspirasi bagi semua orang, tidak hanya bagi penggemar facebook belaka namun juga seluruh elemen bangsa ini untuk merapatkan barisan, menyatukan langkah, fikiran dan hati untuk memelihara persatuan dan kesatuan Indonesia serta tidak terpecah belah apalagi terpuruk akibat peristiwa pengeboman yang dilakukan oleh teroris laknat kemarin.
Persatuan yang dijalin erat lintas suku, agama, dan golongan di Indonesia yang digagas lewat perlawanan moral via online ini juga menunjukkan kepada dunia bahwa aksi-aksi terorisme yang menanamkan rasa horor dan ketakutan dikalangan masyarakat sudah tidak mempan lagi. Usaha mereka, para teroris laknat, yang mencoba melemahkan nyali bangsa ini dengan tindakan biadab tak akan berguna. Tak akan ada yang bisa menggoyah keteguhan persatuan kita semua.
Gerakan online ini setidaknya juga membangkitkan kesadaran atas spirit kebanggaan berbangsa dan dengan tekad bulat, secara bersama-sama mengangkat citra bangsa ini, termasuk tentu saja mendukung penuh tugas aparat terkait membasmi tuntas musuh bersama kita : Teroris pengecut dan biadab yang tak berperikemanusiaan yang telah melakukan aksi memilukan kemarin.
Geliat masyarakat daring (online) Indonesia pasca peristiwa pengeboman begitu dashyat, bergemuruh dan mengagumkan. Bayangkan saja, berita kejadian tersebut tersebar begitu cepat dan real time melalui jaringan microblogging (twitter, plurk) dan juga blog. Bahkan lebih up to date dari liputan media online yang ada sekalipun. Saya mengikuti perkembangan kejadian menit ke menit lewat tautan di plurk dan twitter saya. Salah satu blogger Kompasiana Daniel Tumiwa melaporkan perkembangan kejadian ini secara langsung lewat twitter-nya, ada juga Andre Siregar yang kebetulan menginap di hotel Ritz Carlton secara real time mengirimkan gambar gedung yang hancur akibat bom lewat Twitter-nya. Belum lagi sejumlah posting terkait dari beberapa blogger yang mengutuk aksi pengeboman sadis tersebut. Banyak pengguna Twitter, Plurk dan Facebook secara spontan mengganti Headshot atau avatar mereka dengan bendera merah putih. Malah "hashtag"#indonesiaunite menjadi trend topik hangat di Twitter sampai sekarang.
Pandji Pragiwaksono, seorang presenter terkemuka yang juga seorang rapper dan blogger bersama teman-teman di Jakarta Twitter User Grup (@jtug) menunggah lagu Pandji ke Youtube yang berjudul "Kami Tidak Takut" (lihat klipnya dibagian bawah artikel ini). Sebuah legitimasi moral yang tepat untuk menunjukkan bahwa kita, bangsa Indonesia tidak akan takut oleh aksi terorisme. Aksi-aksi ini dilakukan secara spontan sebagai bentuk kecintaan bagi bangsa Indonesia.
Jadi meskipun Squad "Setan Merah" Manchester United tidak jadi datang di Indonesia dan berlaga disini, tapi semangat "Indonesia Unite" tetap tegak dan menyala di hati kita semua untuk melawan setiap aksi terorisme serta membasmi hingga akar-akarnya.
Semoga saja usaha-usaha ini akan menggugah kita semua, minimal kalangan masyarakat online, untuk bersatu dalam sebuah teriak perlawanan yang lantang : Kami tidak takut. Terkutuklah kalian para Teroris!
hahahah...pemain + pelatih MU gosong semua!!!
ReplyDeleteFollow : http://twitter.com/indonesiaunite
ReplyDeleteYang jelas pengaruh BOM itu tidak seperti yang dibayangkan oleh pengebomnya.
ReplyDeleteKehidupan tetap berjalan dengan lancar, rupiah menguat dan hunian di hotel normal-normal saja.
Para pengebom itu mungkin memang melakukan tindakan poengeboman ini tanpa memakai otak dan hatinya.
Salam