Tuesday, June 2, 2009

Satu lagi raksasa penelan pedagang kecil

Brosur pembukaan, menarik, harga murah

Tanggal 26-Mei-2009 berdiri lagi di Jatiasih sebuah Supermarket raksasa namanya GIANT yang siap menelan korban pedagang kecil. Sangat cepat sekali pertumbuhan di Jatiasih ini.Dulu di Jatiasih cuma ada pasar yang besar yaitu Pasar Rebo.... lama tanpa saingan kemudian muncul NAGA Pasar Swalayan di Jatiasih juga. Lokasinya paling juga sekitar 200m dan tidak sampai setahun muncullah GIANT di lokasi yang lebih strategis yang jaraknya sekitar 500m dari NAGA.
Bagus sekali lokasi GIANT ini, ada di dekat pintu keluar tol Jatiasih, dekat lampu merah yang memang sudah ada trayek angkot ngetem di situ.

Muncul tanda tanya....?? nasib pedagang kecil gimana ya....??? masih bisa hidup nggak...??? Soal harga memang saya nggak hapal karena saya jarang sekali merhatiin harga kalau belanja kebutuhan sehari-hari. Yang selalu jadi perhatian saya adalah kelebihan dan kekurangan dari masing-masing toko tersebut.
Di sekitar GIANT sudah ada Alfamart (persis di depan-nya), NAGA (sekitar 500m), Pasar tradisional (sekitar 1 km) dan beberapa toko-toko kecil. Bahkan di dekat pintu tol Jatiasih ada tulisan kurang lebih seperti ini BIAR BAGAIMANAPUN CARREFOUR TETAP LEBIH MURAH yang ditaruh sekitar 100m dari lokasi GIANT. Padahal Carrefour lokasinya masih jauh dari jatiasih, yang terdekat adalah di Tamini Square. Bayangkan.... Carefour aja sudah waspada padahal GIANT baru buka beberapa hari.

Melihat hal seperti ini, saya teringat dengan apa yang telah dilakukan oleh kawan-kawan di Cikarang Baru yang patungan membentuk sebuah toko yang dinamakan Usaha Bersama Cimart. Sebuah langkah yang bagus, idenya adalah memenuhi setiap kebutuhan masyarakat sekitar akan kebutuhan barang pokok. Mengenai ada perkembangan lainnya itu adalah hal berikutnya tergantung dari situasi.

Tapi apa cukup dengan cara seperti itu saja bisa membendung kekuatan raksasa....????
Saya teringat dulu sewaktu ikut ujian kenaikan tingkat Ju-Jitsu dari sabuk biru ke tingkatan asisten pelatih sabuk coklat. Dalam sesi ujian, saya harus bisa melepaskan diri dari keroyokan 10 orang dan saya tidak boleh membalas, saya hanya harus meloloskan diri.
Yang menyerang boleh melakukan segala macam cara asalkan tidak memukul bagian vital. Mereka boleh njambak, nyekik, nyeret kedua kaki, dipegang dan dikunci pakai segala macam cara... pokoknya apa yang pernah ada di jalanan wajib dijalankan dan saya tidak boleh membalas, cukup meloloskan diri atau bertahan. Kalau sering lihat film action... ya nggak beda jauh dengan itu.

Dari sekian cara/jurus yang saya pelajari, ada satu yang paling saya senangi yaitu..... lari balik arah sekencang-kencangnya. Lari ini bukannya menyerah tetapi ini adalah tindakan rasional yang memang harus dilakukan daripada kita mati konyol.

Dari beberapa pengalaman dan melihat situasi yang ada...... kok saya terbesit sebuah ide yang saya sendiri juga belum melakukan semuanya.
1. Daripada kita berhadapan head-to-head dengan raksasa, bagaimana kalau raksasa itu kita jadikan kawan sehingga kita bisa mengambil keuntungan dari raksasa tersebut.
2. Kalau raksasa-nya nggak mau diajak berteman... ya sudah kita ambil aja peluang yang tidak diambil oleh raksasa tersebut.

Dari ide diatas yang paling saya suka adalah ide no 2, misalkan saja saya bisa tahu kalau suatu saat di daerah tertentu akan dibangun suatu Hypermarket/supermarket/minimarket maka mending saya beli aja property di sekitar situ dan pasti kalau sudah terbangun, property kita akan naik berlipat-lipat harganya. Ada banyak ide lain selain property yang bisa digali lagi.

Untuk ide no 1 buat saya sendiri kurang tertarik, kenapa.... ya namanya aja raksasa, nantinya soal pembayaran sebagai supplier akan di tekan habis dan raksasa tersebut biasanya minta discount yang gila-gilaan. Buat seorang pedagang yang tidak mempunyai cash flow yang kuat pasti akan mundur apalagi pedagang komputer dan jasa seperti saya. Kecuali buat mereka yang mempunyai brand yang kuat dan ditunjang oleh cashflow yang bagus maka pemasaran melalui media raksasa ini sangatlah bagus.

Mainan gratis, lokasi sejuk, parkir gratis, bersih.... apalagi yang kurang buat konsumen...??

Yang menarik dari GIANT Jatiasih ini adalah, mereka menyediakan apa yang kompetitornya tidak sediakan. Di tempat lain bahkan di Alfamart sendiri yang lokasinya persis di depan, untuk parkir motor aja harus bayar sedangkan di GIANT semuanya GRATIS baik mobil maupun motor..... "apalagi jalan kaki"
Ada tempat mainan anak-anak yang gratis sepuasnya tanpa harus belanja. Makanan kelas restoran seperti Fried Chicken, bakmi, pangsit, hotdog semuanya ada. Harga barang-barangnya mungkin relatif sebab mereka pasti sudah mempunyai strategi sendiri.
Jadi yang menariknya disini adalah bahwa GIANT bisa memenuhi kebutuhan konsumen yang tidak disediakan oleh kompetitor. Kalau pedagang bisa memenuhi apa yang tidak GIANT sediakan.... saya yakin usaha itu akan bisa bertahan.

Saya yakin GIANT pasti akan berubah sejalan dengan strategi yang telah dilakukan oleh kompetitor begitu pula kompetitor yang lainnya.
Untuk menghadapi persaingan seperti ini memang dibutuhkan ide-ide liar, berpikir Out of The Box, dan cepat mengambil tindakan. Salah bener itu ketahuan nanti kalau sudah terjadi. Pengalaman seseorang bisa dijadikan sebagai masukan tetapi tidak harus diikuti sebab suasana emosional dan waktu kejadian pasti berbeda.

3 comments:

  1. Salam

    Pak Rawi makin mantap menuangkan ide-idenya di atas layar komputer.

    Menjadi penulis tamu di suatu blog memang harus dimanfaatkan untuk membuat link ke blog kita masing-masing.

    Dengan demikian, kita makin di kenal di blog orang lain dan juga blog kita akan mendapat link dari blog yang kita tulisi dengan link ke blog kita tersebut.

    Terus menulis ya pak.

    Salam "Donyo akhirat"

    ReplyDelete
  2. Membaca cerita mas Rawi mengenai Giant dan supermarket kecil.. Saya teringat dgn area Red Ocean didalam bukunya si Kim (Blue Ocean Strategy)...
    Memang dalam area red Ocean, kita harus siap menjadi head to head dgn pesaing... Siapa yg lemah dia yang kalah...
    Sedangkan sebenarnya kita bisa melihat peluang lain yg belum tersentuh pesaing lain... Persis dgn yg diceritakan mas Rawi..

    Contoh kasus sperti Cirque De Soleil (Cari di Youtube).. Dimana dia menciptakan sebuah pasar tanpa pesaing! Dan ternya tiket utk nonton pertunjukan itu harus dipesan satu tahun sbelumnya, kalau tidak bisa kehabisan...

    ReplyDelete
  3. Mas nu, saya pernah lihat buku Blue Ocean Strategy tapi belum pernah baca. Kapan-kapan di share ya isinya...

    Pak Eko, makasih tapi ini kayaknya masih ada aja yang kurang....

    ReplyDelete