Sunday, June 28, 2009

Hikmah dibalik pengambilalihan Carrefour..

Berita apa yang santer saat ini di Indonesia..? yup betul sekali, rencana pembelian saham Carrefour oleh sebuah BUMN milik Israel. Mungkin tidak ada yang menarik dari peristiwa jual beli saham di bursa, tapi jangan salah, akan lain ceritanya bila yang terlibat dalam jual beli tersebut adalah sebuah negara yang menjepit Palestina, ya,, tidak lain dan tidak bukan negara itu pastilah Israel.

Kenapa peristiwa ini begitu menarik untuk disimak dan di ikuti..? Semua kita pasti mengetahui bahwa Israel saat ini belum atau tidak memiliki hugungan diplomatik dengan Indonesia, walau dulu pada saat presiden kita Gusdur pernah direncanakan untuk membuka hubungan tersebut, tapi yang terjadi adalah yang menentang lebih banyak dibanding yang menerima keputusan tersebut.

Indonesia adalah pemeluk islam terbesar di dunia,tapi mungkin juga negara yang paling konsumtif di dunia, saya memang tidak memiliki data statistik yang akurat untuk menunjukkan kebenaran hipotesa ini, namun, mungkin pendapat saya ini tidak salah, coba kita tengok sekeliling kita, semua barang baru baik itu mobil, motor, bahkan Hand phone semua ada di Indonesia, bahkan penjualan Blackberry di Indonesia telah menembus angka milyaran Rupiah, Angka yang fantastis untuk penjualan Handphone, artinya adalah Indonesia adalah pasar yang sangat potensial dan sangat-sangat konsumtif.

Kembali ke pokok permasalahan. Pengambilalihan saham carrefour di bursa dunia seperti saya kemukakan diatas adalah peristiwa yang lumrah, tapi menjadi tidak lumrah karena melibatkan Israel.

Walaupun Israel tidak memiliki hubungan diplomatik tapi dengan menguasai Carrefour otomatis mereka juga akan menguasai pasar di Indonesia, karena saat ini masyarakat kita lebih bangga dan senang berbelanja di pasar-pasar besar dan mewah tersebut dibandingkan berbelanja di pasar tradisional.

Mungkin kita tidak dapat berbuat banyak dalam hal ini, untuk memaksa seseorang tidak berbelanja di Carrefour adalah sesuatu yang mustahil dan kita pun dapat dituntut telah melanggar HAM.

Untuk memaksa Carrefour angkat kaki dari Indonesia pun tidak mungkin, karena mereka telah memiliki izin-izin resmi dari lembaga-lembaga yang telah memiliki wewenang untuk memutuskan, bahkan tenaga kerja mereka pun adalah orang-orang Indonesia.

Lalu, apa yang dapat kita lakukan, minimal untuk skala kecil saja. Tidak ada jalan lain, kita bangkitkan kembali ekonomi kerakyatan, kemandirian dan koperasi.

Alhamdulillah saat ini kita di Cikarang Baru telah memiliki CIMART, yang modalnya bukan dikuasai oleh satu pihak saja, tapi oleh anggota-anggotanya. Semoga akan hadir Cimart-Cimart lain di Indonesia ini. Amin..

Saya jadi ingat pesan kampanye dari salah seorang Capres, " Kita Bisa Mandiri"

tulisan yang sama juga saya tulis disini

2 comments:

  1. masyarakat kita memang terkenal dengan "Brand Mindet" dimana gengsi suatu barang dilihat dari merek dan produk yang berlabel asing.. sementara produk lokal akan selalu ditawar murah.. pada hal soal kualitas produk lokal tidak kalah dengan made in asing.. bahkan tak jarang produk berlabel luar negeri itu asalnya dari cibaduyut juga..

    ReplyDelete
  2. Tulisan yang inspiratif.

    Semoga lahir Cimart2 baru di seluruh Nusantara, syukur semuanya dibawah bendera Cimart Cikarang ini.
    Amin.

    Salam

    ReplyDelete