Wednesday, July 8, 2009

Malaikat Juga Tahu, Siapa Yang Jadi Juaranyaaa...

Saya sudah memiliki reputasi tersendiri sebagai seorang tukang jahil.

Waktu masih sekolah dulu, beberapa kali saya melakukan aksi-aksi usil yang menyebabkan seseorang jadi korban. Tapi kadang-kadang juga justru malah saya yang kena batunya. Seperti ketika saya dengan jahilnya mengikat rambut kawan saya di SMP dulu tapi malah akhirnya jidat saya kena lemparan kapur tulis dari Ibu Guru.

Untunglah belakangan ini, setelah berkeluarga dan punya anak, saya sudah mulai (sedikit) insyaf. Saya katakan “sedikit” karena sebenarnya masih ada juga sih beberapa kelakuan usil yang pernah saya lakukan. Antara lain seperti yang pernah saya ceritakan disini dan yang paling akhir sewaktu kejadian dengan lelaki gemulai di salon bulan lalu.

Memang, seiring umur kian bertambah, seharusnya kita memang makin insyaf dan tidak berbuat usil serta menzalimi orang lain. Kalaupun keusilan itu dilakukan mesti yang membawa manfaat dan hikmah bagi yang bersangkutan (hehehe..emangnya ada usil yang bermanfaat ya? )

Entah sudah beberapa kali saya menerima SMS-SMS yang menyatakan saya telah menjadi pemenang dari sebuah undian. Hadiahnya bisa berupa mobil atau uang tunai. Saya tahu itu SMS tipu-tipu. Beberapa kali saya tidak pernah menggubrisnya. Malah langsung menghapusnya dari “incoming SMS” di handphone.

Beberapa kali pula saya iseng membalas SMS itu antara lain menyatakan , misalnya : “Anda juga beruntung karena anda baru saja mengirim SMS kepada saya Direktur Excelcomindo, saya akan lacak nomor anda dan melaporkannya ke Polisi” atau “Maaf, Sesama Tukang Tipu Jangan Coba Main Tipu”. Biasanya tak akan ada tanggapan balik dari mereka.

Saya pun ikut cuek dan hidup pun terus mengalir. Seperti biasa.

Setelah membaca di media bahwa ternyata banyak juga yang jadi korban dari SMS-SMS tipu-tipu itu, sayapun jadi gregetan. Pengen juga rasanya memberikan “pelajaran” pada para penipu itu. Alhasil, sekitar 3 tahun silam, sayapun melakukannya. Saat sedang makan siang dikantor, sebuah SMS masuk ke handphone saya dengan huruf kapital semua. “SELAMAT, ANDA BERHASIL MEMENANGKAN HADIAH UNDIAN 1 UNIT MOBIL KIJANG INNOVA TERBARU PADA ACARA GEBYAR PRO-XL 2004. SILAKAN HUBUNGI NOMOR 021-XXXXXX UNTUK KONFIRMASI”.

Seketika, penyakit usil saya kumat.

Setelah kembali ke meja kerja. Saya mengangkat telepon dan menghubungi nomor yang telah diberikan dari SMS tadi.

Saya : Selamat Siang, saya Roni (nama asli saya samarkan), kebetulan saya barusan dapat SMS bahwa saya dapat hadiah satu unit Kijang Innova dan diminta menghubungi nomor ini untuk konfirmasi kembali, betul ya pak?

Si Penipu (dengan suara yang sopaaaan sekali) : Betul sekali pak. Anda adalah salah satu pemenang Gebyar Promo XL 2004. Dan anda sangat beruntung berhasil memenangkan sebuah mobil Kijang Innova terbaru.

Saya (dengan penuh antusias) : Waahh…jadi beneran nih, pak? Syukur Alhamdulilllah..Ini betul-betul Rezeki yang tidak terduga. Terus..bagaimana cara dapatkan hadiahnya? Apa saya perlu ke kantor Pro-XL ya?

Si Penipu (masih dengan suara sesopaaan mungkin) : Oo..tidak perlu. Bapak cukup menghubungi kami saja. Tidak perlu ke kantor Pro-XL segala. Cukup lewat kami. Undian ini kan’ sah dan sudah dilegalkan oleh notaris jadi segala prosedur pengurusan hadiah lewat kami semua.

Saya (berlagak penasaran) : Oooh..begitu. Jadi, saya berarti hanya siapin KTP dan tanda bukti diri aja kan’ pak?

Si Penipu (masih berusaha tenang) : Iya pak, selain itu, Bapak juga mesti menyiapkan biaya untuk pengurusan pajak dan biaya balik nama kendaraan

Saya (kaget) : Lho…bukannya Pajak dan Biaya udah ditanggung penyelenggara?

Si Penipu (masih juga tenang): Ooh..bukan pak, semua ditanggung oleh Pemenang. Memang begitu peraturannya kok. Biaya Pajak dan Bea Balik Nama yang bapak mesti bayar adalah sebesar…sebentar ya pak (jeda sejenak, dia seperti mencari sesuatu)…nah..ini dia, totalnya adalah 10 juta Rupiah

Saya (belagak kaya) : Oooooohhh….cuma segitu? Kecil dong..

Si Penipu (terdengar senang) : Ya..iya dong pak. Dibanding harga mobilnya sendiri, pasti kecil biayanya. Nanti gini aja, saya akan kirim ke….

Saya (memotong) : Gak usah pak. Dirumah, saya udah punya 4 Mobil Mercy, 2 Volvo, 3 Jaguar dan 1 Ferrari. Garasi saya udah penuh banget. Jadi gak jadi aja deh. Keciaaan deh lu!. Byeeee….

Klik.

Saya menutup telepon dan tersenyum puas.

Saya lalu mengirim email ke Customer Service XL untuk melaporkan soal ini.

Dan tumben setelah beberapa waktu kemudian, kemarin siang saya seperti mengalami dejavu’,kejadian serupa terulang lagi.

Sebuah SMS datang ke handphone saya yang berbunyi “SELAMAT, ANDA BERHASIL MEMENANGKAN 1 UNIT HONDA JAZZ DALAM RANGKA GEBYAR PROMOSI TAHUN BARU PRO-XL 2009. SILAHKAN MENGHUBUNGI NOMOR 021-XXXXXXXX UNTUK KONFIRMASI PEMENANG.

Hmm..kumat lagi deh keisengan saya.

Saya lalu membalas SMS itu : “Syukur Alhamdulillah, dapat hadiah mobil! Gimana caranya ya Mas?

Tak lama kemudian datang balasan SMS : “Silahkan hubungi Nomor Telepon kami dan nanti dijelaskan cara pengambilannya”

Saya balas lagi SMS-nya : “Aduh Mas, saya gak ada pulsa, lagian sekarang lagi repot netekin anak, gak bisa kemana-mana”

Datang lagi balasan.

“Kalau ibu memang tidak mau terima hadiahnya, tidak apa-apa, nanti biar kita serahkan saja ke Yayasan sosial saja kalau begitu”

Saya tersenyum dan berfikir, hmmm..mulai nantang nih dia.

Saya lalu membalas SMS-nya.

“Ya..sudah kalau begitu Mas tidak jadi aja, bila memang itu bukan rezeki saya”

Satu jam berlalu.

Dua jam sudah lewat. Tak ada balasan lagi.

Saya tetap sabar dan sangat yakin orang itu pasti akan merespon balik SMS saya.

Dan benar, setelah 3 jam kemudian, sebuah SMS masuk, dari nomor si penipu yang sudah saya rekam sebelumnya.

“Ibu namanya siapa, nanti biar kami yang hubungi saja”

Saya tersenyum penuh kemenangan. Gotcha!.

Saya membalas SMS tadi : singkat, padat dan jelas:

“Siti Maemunah, Mas”

Pelan-pelan saya beringsut keluar dari ruangan kantor dan menuju tempat yang agak sepi. Saya sudah sangat yakin, tidak lama lagi penipu itu akan menghubungi saya, “Maemunah” yang akan segera memunahkanya..

Benar saja, tak lama kemudian, handphone saya berdering nyaring.

Dari nomor Penipu itu.

Saya membiarkannya beberapa saat sembari membuat si penelepon menikmati sejenak “nada dering tunggu” dari Dewi “Dee” Lestari yang menyanyikan lagu “Malaikat Juga Tahu”melalui handphone.

“HALO?”, saya menjawab panggilan dengan suara se-sangar mungkin.

“Halo, pak..bisa bicara dengan ibu Siti Maemunah?”

“EH..SIAPA ELU BERANI-BERANINYA NELEPON BINI GUE? ELU MAU COBA-COBA MAIN GILA AMA BINI GUE YE?”, saya menjawab keras dengan logat betawi kental.

“Bu..bu..bukan pak. Saya ini mau kasih tau aja bahwa…”

“AWAS LU YA? KALO ELU MAU MACAM-MACAM AMA GUE APALAGI AMA BINI GUE, BISA-BISA GUE MUTILASI LU SEKALIAN!”

“Tapi pak…ibu itu menang hadiah mobil lho, pak!”, suara si penelepon di seberang terlihat gemetar dan panik luar biasa.

“GUE KAGAK PEDULI !. MAU MENANG HADIAH MOBIL KEK, RUMAH KEK, PANSER KEK, GUE UDAH PUNYE 5 ANGKOT DIRUMAH. GUE KAGAK PERLU ITU LAGI !. SEKARANG MINGGAT LU DARI MUKA GUE. KALO ELU BERANI COBA-COBA LAGI HUBUNGIN BINI GUE, SAMPE KE UJUNG DUNIA PUN GUE CARI ELU!”

Klik.

Saya mematikan telepon.

Dan tersenyum.

Malaikat Juga Tahu, Siapa yang jadi juaranya…

Catatan Kaki:

Bila memang si penipu itu membaca blog ini, saya menghimbau, sadarlah, tobatlah, insyaflah, kembalilah ke jalan yang benar. Carilah rezeki dengan cara yang halal dan berkah.


Alhamdulillah, pemilu berjalan dengan lancar

Hanya ada satu kalimat sebagai rasa syukur bahwa pemilihan presiden telah berjalan dengan lancar dan sukses, dan mudah-mudahan pihak yang menang dapat menerima (itu pasti) dan pihak yang kalah dapat menerima kekalahannya (walaupun berat) sehingga apa yang ditakutkan oleh banyak pihak yaitu akan terjadinya chaos di negeri ini tidak akan terjadi.

Dari hasil sementara yang di rilist oleh berbagai macam lembaga survey menunjukkan bahwa pasangan nomor 2 (SBY Boediono) menempati rangking pertama dalam perolehan suara, walau ini belum merupakan hasil resmi dari KPU tapi mungkin telah mewakili dan mungkin telah bisa dijadikan rujukan bahwa pemilihan presiden hanya dilaksanakan satu putaran saja.

Secara pribadi saya bukan pendukung dan juga bukan penentang gerakan satu putaran ini, namun jika ini kenyataanya nanti maka semua pihak harus menerimanya dengan lapang dada dan hati terbuka dan saatnya sekarang kita kembali pada kehidupan normal sebelum pemilu atau malah kehidupan kita sebelum kampanye dan lupakan bahwa mungkin pilihan kita kemarin berbeda-beda.

Apapun pilihannya, walaupun berbeda yang penting persatuan tetap kita jaga.



sumber foto : detik.com

Yang perlu tetap kita ingat adalah upaya nyata yang dilakukan oleh para penyelenggara pemilihan umum yang dengan segenap jiwa dan raga serta penuh dedikasi telah mengupayakan agar pemilu berjalan dengan sukses dan lancar tanpa ada halangan sama sekali. Terima kasih buat mereka semua, mulai dari KPU Pusat sampai tingkat KPPS, karena tanpa jasa mereka, tidak mungkin pemilu dapat dilaksanakan dengan sukses.

Terlepas dari masih adanya beberapa kelemahan dan kekurangan yang terjadi baik selama masa pengumpulan data sampai pasca pemilu, seperti masih adanya warga yang tidak masuk dalam DPT, tinta pemilu yang cepat hilang, adanya kasus surat suara telah di contreng dan lain-lain. Tapi, jasa mereka di lapangan patut untu diapresiasi dan salut untuk kerja mereka.

tulisan yang sama juga ada disini