Saturday, May 16, 2009

Caraku Menulis Blog [2]

Menulis Blog Saat Kehabisan Ide

Tidak hanya penulis pemula, penulis tingkat lanjutpun kadang kehabisan ide, sehingga sering dibilang sedang tidak "mood", tidak berada dalam gairah untuk menulis.

Itu pula sebabnya, banyak penulis yang membekali dirinya dengan beberapa peralatan bantu untuk menjaga "mood" atau untuk sekedar membangkitkan ide yang mungkin terselip di sela-sela kegiatannya.

Yang paling praktis tentu saja dengan peralatan camera [saku], dan yang lebih ptraktis lagi memanfaatkan camera yang nempel di Hapenya.

Masing-masing hasil jepretannya, bila memungkinkan diberi judul sesuai peristiwa yang terjadi secara langsung. Bila tidak memungkinkan terpaksa saat dimasukkan dalam harddisk disempatkan untuk memberi nama foto dan sekalian penyesuaian ukuran foto, agar tidak memberatkan pembaca blog kita.

Dari nama-nama foto tersebut, secara otomatis kita sudah mendapat benang merah dari apa yang akan kita tulis.

Belum tentu semua foto yang telah kita beri nama itu akan ditampilkan dalam blog kita, kadang dengan berbagai pertimbangan, kita cukup memasanag beberapa foto saja, karena foto lain sudah terwakili oleh foto yang ada.

Menurut beberapa pakar fotografi, saat pengambilan foto yang paling penting diperhatikan adalah angle foto itu. Sudut pengambilan foto yang artistik tentu akan membuat pembaca blog makin nikmat membaca blog kita.

Namun bila kita bukan ahli foto, maka lupakan dulu teknik pengambilan foto itu. Bagi pemula, maka yang diperlukan hanyalah foto dengan kualitas fokus yang baik dan ukuran yang tidak besar.

Alat bantu lainnya, selain camera, adalah alat bantu rekam. Alat inipun biasanya sudah nempel di hape kita. Meski cara ini kurang populer, tetapi manfaat cara ini cukup banyak.

Kita tidak hanya disuguhi oleh gambar, tetapi kita juga sudah memasukkan beberapa kata kunci di rekaman suara itu, sehingga proses penggalian ide yang terselip akan lebih mudah dilakukan.

Bebrapa "tools" untuk memancing ide yan gterselip itu kadang manjur dan kadang masih dianggap kurang manjur, jadi apa yangharus dilakukan bila ide masih saja macet?

Ikuti lanjutannya di bab Ide Menulis Masih Macet Juga

Catatan Gathering di TransTV

Jam 19.00 lebih acara Gathering di TransTV dimulai. Ada 3 komunitas yang datang yaitu TDA "Tangan Di Atas", Indonesian Young Enterpreneur, dan Bunda Inbiz.

Tema hari ini adalah mengenai Pahit manisnya bisnis online. Hebat-hebat sekali pembicaranya dan penuh inspiratif.

Dari http://www.kutukutubuku.com, mbak Olie memberikan sejarahnya kenapa situs ini sampai terbentuk. Berawal dari kecintaannya untuk membaca buku dan keinginan untuk mendapatkan buku yang murah, maka mbak Olie bersama teman-temannya memulai bisnis online ini dari sebuah kamar kost.

Buku-buku dibeli sendiri, dipisah dan dikirim sendiri. Semuanya dilakukan dengan penuh cinta.

Mbak Nadia menceritakan sejarahnya bagaimana http://www.bundainbiz.com ini terbentuk. Sama dengan cerita mbak Olie, mbak Nadia juga menceritakan keinginananya untuk bisa berbagi lebih banyak dengan keluarga.

Mbak Nadia datang dengan temannya yang.... maaf saya lupa namanya karena saya sangat terkesan dengan semangatnya untuk resign.

Beliau menceritakan, pada 1 tahun sebelum resign, beliau mengalami mual-mual setiap kali mau ke kantor dan hal ini berlangsung terus menerus. Beliau konsultasi dengan dokter dan dikatakan bahwa..... Mbak mengalamai stress.....!!!!!!

Akhirnya dimulai perjalanan mbak Nadia, beliau meminta ijin untuk resign, tetapi seperti biasa.... setiap ada karyawan yang potensial pasti ditahan dengan berbagai macam alasan.

Beliau diberi solusi yang sangat-sangat menarik oleh perusahaan, beliau boleh tidak masuk setiap hari asalkan pekerjaan kantor beres. Beliau saat itu adalah sebagai pimpinan HRD.

"Oke..... saya akan coba dulu cara ini....", kata beliau.

Waktu berlalu.....dalam pekerjaannya beliau akhirnya lebih banyak browsing untuk menjalankan bisnis online daripada pekerjaan kantor sebab pekerjaan kantor bisa diselesaikan dalam waktu 1 jam sebelum rapat direksi yang diadakan seminggu sekali.

Setelah 6 bulan, akhirnya beliau dipanggil sama atasannya dan ditanya lagi... apakah anda masih mau kerja di rumah....???? dan jawabannya, ......iya saya mengajukan diri untuk resign dan mau bekerja dari rumah, dan akhirnya beliau benar-benar resign.

Asal tahu saja.... posisi beliau saat itu sangat bagus sekali. Setiap setahun sekali ada jatah untuk jalan-jalan ke luar negeri bersama keluarga dalam rangka liburan dengan biaya kantor, fasilitas yang menarik, bonus dan sebagainya.

Pelajaran yang bisa saya ambil dari sini adalah,....
  1. Tekadkan niat yang benar-benar kuat, jika memang benar-benar ingin ber-bisnis sendiri
  2. Jangan sekali-kali melihat kebelakang hanya untuk menyesali keadaaan. Jadikan masa lalu sebagai pembelajaran agar kita bisa bertambah lebih baik di masa yang akan datang.
  3. Lakukan langkah yang tepat. Dalam hal ini, mbak-mbak di atas tadi sudah tepat langkahnya yaitu berkumpul dengan sebuah komunitas yang tepat yang bisa memberikan dukungan dalam segala kondisi. Kalau komunitas belum ketemu, bisa berkumpul dengan teman yang mempunyai visi yang sama atau berkumpul dengan orang yang menjadi tujuan kita. Misal ingin menjadi pengusaha maka banyaklah ber-kumpul dengan pengusaha. Ada pepatah bijak mengatakan bahwa badan kita akan menjadi wangi jika berkumpul dengan pedagang minyak wangi.
  4. Berdoa. Jangan remehkan soal doa sebab dengan kita ber-doa maka apa yang menjadi keinginan kita akan bisa terwujud, semuanya hanya tinggal tunggu waktu.

Semoga bermanfaat....

source : pak Rawi